Pendidikan indonesia tertinggal 128 tahun ? Halo sahabat kembali lagi bersama admin pahlawan arahan disitu, kaliitu admin mau membahas mengenai rumor ataupun kabar nan sanggup saja pernah kau denger dari temen temen kau disekolah, di daerah kerja, ataupun di youtube bahkan di televisi. Pernahkah kau mendengar kabar bahwa kualitas didikan di indonesia telah tertinggal oleh negara negara maju. Butuh waktu 128 tahun katanya sebagai mengejar ketertinggalan itu. Lalu bagaimanakah penjelasannya, berikut admin uraikan jadi berikut ya sob.
Di tahun 2017 berdasarkan sebagian rujukan nan aku baca di berita. Laporan dari washington menyatakan bahwa : Riset bank dunia: RI butuh 45 tahun kejar ketertinggalan didikan.
Wauuw sangat usang bukan sebagai mengejar ketertinggalan itu, negara kami saatitu termasuk berada di peringkat rendah sebagai kualitas didikan sob. Apakah kalian terkejut ? Mana nih nan suka bilang pelajaran sesimpleitu aja disekolah kami kadang gak ngerti. Ternyata negara maju lainnya sebagai didikan memang menakjubkan juga ya sob.
Kalau di bidang PENGETAHUAN, indonesia membutuhkan 75 Tahun sebagai kejar sasaran ketinggalannya negara kami di negara luar sob..itu malah tambah usang juga yaa..
Angka tahun segitu sanggup saja musti 2 generasi juga yaa heheh, sanggup saja kami rampung renta sob.. wkwk
Namun dilansir sebagian info nan aku baca. Dikatakan oleh presiden kami indonesia: Butuh 128 tahun didikan indonesia menyamai negara maju. Makin usang sob wkwk...
Sekamir 1 periode juga ya sob ternyata. Waduh sanggup kacau ini. Butuh berapa generasi lagiitu ya kira kiranya..
Oke aku jawab mulai dr sini ya..
Kaprikornus ketika aku mengambil rujukan dari Prof. Lant Pritchett memang benar sebagai menyamai negara maju lainnya, membutuhkan 128 tahun adanya.
Sungguh mengerikan ya sob, ternyata negara negara maju diluar sana. Mereka mencar ilmu belomhanya belajar. Padahal negara kami juga rampung full day, tetapi memang dikatakan bahwa kami musti mengejar sasaran ketertinggalanitu sob sebagai mengejarnya. Butuh proses hingga bertahun tahun juga belominstan.
Di tahun 2017 berdasarkan sebagian rujukan nan aku baca di berita. Laporan dari washington menyatakan bahwa : Riset bank dunia: RI butuh 45 tahun kejar ketertinggalan didikan.
Wauuw sangat usang bukan sebagai mengejar ketertinggalan itu, negara kami saatitu termasuk berada di peringkat rendah sebagai kualitas didikan sob. Apakah kalian terkejut ? Mana nih nan suka bilang pelajaran sesimpleitu aja disekolah kami kadang gak ngerti. Ternyata negara maju lainnya sebagai didikan memang menakjubkan juga ya sob.
Kalau di bidang PENGETAHUAN, indonesia membutuhkan 75 Tahun sebagai kejar sasaran ketinggalannya negara kami di negara luar sob..itu malah tambah usang juga yaa..
Angka tahun segitu sanggup saja musti 2 generasi juga yaa heheh, sanggup saja kami rampung renta sob.. wkwk
Namun dilansir sebagian info nan aku baca. Dikatakan oleh presiden kami indonesia: Butuh 128 tahun didikan indonesia menyamai negara maju. Makin usang sob wkwk...
Sekamir 1 periode juga ya sob ternyata. Waduh sanggup kacau ini. Butuh berapa generasi lagiitu ya kira kiranya..
Benarkah Indonesia Ketinggalan 128 Tahun didalem Kualitas Pendidikan ?
Namun pertanyaan nan sanggup saja kalian tanya perihal Benarkah indonesia butuh 128 tahun sebagai mengejar ketertinggalan oleh negara negara maju lainnya ?Oke aku jawab mulai dr sini ya..
Kaprikornus ketika aku mengambil rujukan dari Prof. Lant Pritchett memang benar sebagai menyamai negara maju lainnya, membutuhkan 128 tahun adanya.
Sungguh mengerikan ya sob, ternyata negara negara maju diluar sana. Mereka mencar ilmu belomhanya belajar. Padahal negara kami juga rampung full day, tetapi memang dikatakan bahwa kami musti mengejar sasaran ketertinggalanitu sob sebagai mengejarnya. Butuh proses hingga bertahun tahun juga belominstan.
Solusinya
Namun apa solusinya ? Agar kami cepet mengejarnya ya ?- Memilih pemimpin presiden nan tepat.
- Anggaran nan sempurna sasaran menyerupai dana APBN
- Mengubah model tutor mencar ilmu di indonesia dengan hal nan lebih kreatif dr sebelumnya.
- Tidak membebani siswa
- Waktu mencar ilmu nan sempurna juga belomberlebihan.
- Menetapkan nilai minimun standart nan sesuai dengan kualitas siswa.
- Sistem tutor mencar ilmu mengajar di sekolah nan musti diperbaiki.