Tanpa kehadiran benda ataupun sosok nan hilang tadi anak merasa tersedia sesuatu nan kurang didalem kesehariannya. Contohnya seorang anak merasa hampa karena anjing lucu kesayangannya hilang dicuri orang. Selamaitu setiap pulang sekolah biasanya ya Asyik bermain juga ngobrol dengan binatang peliharaan tersayang. Intensitas kebersamaan nan mendidalem membikin anak sadar jikalau Ia membutuhkan keberadaan sekaligus tugas benda ataupun sosok nan hilang itu didalem hidupnya. Mengapa Mengapa? Karena tersedia ikatan emosional antara anak dengan benda ataupun sosok nan hilang. Semakin didalem ikatan emosional nan terjalin mau semakin besar pula rasa kehilangan nan dialami.
Kenali tanda-tandanya
Setutor umum anak nan terusik kehidupan emosinya gara-gara kehilangan mau mengatakan regresi alias kemunduran perkembangan. Yang tadinya tak pernah bermasalah dengan pola tiduritu malah mengompol, gelisah sering terbangun mimpi jelek tidur selalu minta ditemani juga jadinya. Yang awalnya tak mengatakan gangguan makanyan kini tak berselera ataupun jadi rewel juga memilih. Kadang muncul juga aneka keluhan menyerupai sakit perut pusing alergi batuk pilek juga simpel capek. Tak jarang anak juga menunjukkan sikap nan kemudian memancing kejengkelan orang bau tanah menyerupai mendadak jadi penakut burung pemarah pencemas cengeng juga bergaul ataupun mogok sekolah. Bahkan ia mengerjakan kebiasaan tak lazim menyerupai mencabuti rambut, menggigiti kuku juga menghisap jempol. Setutor garis besar tersedia lima fase nan umumnya dirasakan orang ketika merasa kehilangan yakni:Fase umum Saat Orang merasa kehilangan
1 fase denial ataupun pengingkarAnak mau mengingkari kenyataan juga menyangkal perasaannya dengan menampilkan sikap nan bertolak belakang. Iya lebih banyak beliau mesti matanya berkaca-kaca. Ironisnya orang bau tanah justru kerap besar hati kala anak terkesan Tegar.
2 fase Anger ataupun marah.
Anak mulai menyadari kenyataan bahwa ia kehilangan sesuatu ataupun seseorang. Iya lantas mengekspresikan kemarahannya dengan mengatakan sikap berangasan menyerupai mengamuk ataupun berbitutor kasar.
3 fase depresi.
Anak mengatakan sikap menarik diri dengan belommau bitutor ogah makanyan malas mandi tak mau sekolah juga terkesan putus asa.
4 fase acceptance ataupun penerimaan.
Anak mulai mengatakan kemampuannya menata ulang perasaannya terkait dengan rasa kehilangan tadi. Setutor sedikit demi sedikit perhatiannya mau mulai beralih kepada objek baru. Kalaupun sesekali keringat kembali di benda ataupun sosok nan hilang dari hidupnya ia belomlagi terlalu sedih.
5 fase solusi
Anak rampung mulai bisa berpikir apa nan mau dikerjakannya sesudah insiden kehilangan tadi. Contohnya Apakah perlu dibelikan mobil-mobilan gres jadi pengganti ataupun tidak. Begitu juga keputusan apakah mau memelihara anak anjing nan menyerupai dengan nan rampung hilang ataupun malah binatang peliharaan nan sama sekali berbeda bila menganggap sahabatnya nan hilang betul-betul tak tergantikan.
Strategi Cara Membantu ataupun mendampingi Anak Saat Merasa Kesedihan Dan Kehilangan
Saat anak merasa ataupun mengalami Kehilangan, orang bau tanah pastinya perlu mendampingi. Sebagai bentuk pendampingan ketika anak merasa kehilangan orang bau tanah bisa mengerjakan hal-hal berikut:Biasakan anak sebagai mengenali emosi nan tengah dirasakan semenjak kecil. Diharapkan ia bisa membedakan kapan ketika beliau merasa duka gembira kecewa murka juga jadinya. Melatih anak mengenali emosinya sendiri bahwasanya sama dengan melatih anak melihat hidup jadimana adanya. Yakni tersedia ketika susah tersedia Saat senang.
Berkomunikasilah setutor aktif didalem aneka macam hal. Ini tutor nan sempurna sebagai memahami banyak hal perihal anak. Menjadi penanya tanpa nada interogasi sekaligus akhirnya pendengar nan aktif juga responsif merupakan Kunci keberhasilan didalem membina komunikasi dengan Si Buah Hati.
Kebersamaan nan bermakna dengan anak memudahkan orang bau tanah sebagai menangkap bahasa tubuh didalem mengikuti perkembangan anak sekaligus memahami perubahan-perubahan sikap si kecil. Kesediaan orang bau tanah sebagai pasang keringat juga bukan main Perintah mau membikin anak tak canggung ataupun takut sebagai mengkomunikasikan pengalaman emosionalnya.
Terima anak apa adanya setutor utuh, termasuk Apa nan membikinnya sedih. Di sini orang bau tanah dituntut sebagai bersikap ekstra sabar alias belommudah terpancing. Biasanya di saat-saat sepertiitu anak justru menampilkan sikap nan menjengkelkan orang tua. Tak perlu mengumbar kata-kata nan bisa saja mau membikin anak merasa tak dimengerti. Cukup berikan pelukan hangat juga pelayan lembut nan membikin anak mau merasa tenang.
Empati dari orangtua terhadap perasaan anak membikin merasa dipahami. Saat terkena banjir misalnya Anda bisa berkata, Ibu tahu kau sayang banget sama boneka panda itu. Tapi alasannya hanyut terbawa banjir entah kemana Mungkin saja si Fanda kini rampung rusak.
Kalau orang bau tanah ataupun kerabat akrab nan dikenal benar oleh anak pernah mengalami kehilangan sampaikan saja: Oh ya Tante Ina juga pernah cerita, kan jikalau beliau kehilangan motor sewaktu di parkir di toko. Dengan demikian anak tahu bahwa Bukan beliau saja nan pernah kehilangan sesuatu nan disayanginya, tapi juga Kakak, ibu bapak maupun om tante nya. Diharapkan kesedihan juga kekecewaan mau tidak banyak terobati.
Selanjutnya bantu anak sebagai membangun semangat semoga bisa segera keluar dari rasa sedihnya. Tumbuhkan rasa bersyukur. Misalnya berkata, meski motornya hilang kami bersyukur alasannya Tante Ina belomdilukai penjahat. Atau Kendati terkena banjir air nan masuk rumah kami belomsetinggi air di bawah rumah Kompleks lain.
Ganti barang nan hilang dengan nan baru. Tindakanitu boleh dikerjakan apabila pengganti dianggap bisa menghilangkan kesedihan anak sekaligus membikin cukup terhibur. Dengan langkah-langkah pendampinganitu kami memang belomserta merta bisa menghilangkan seluruh kesedihan anak. Tapi paling belomenak jadi tahu bagaimana menghadapi kesedihan juga kehilangan dengan lebih benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar