Di simpulan minggu, terkadang kami berniat merapikan dompet. Dompet itu terlihat sangat tebal dengan adanya banyak sekali nota belanja di sana sini. Memang kebiasaan Para ibu ibu semenjak dulu. Setiap kali habis belanja, kami cenderung asal saja memasukkan nota-nota didalem dompet tanpa mengatur ataupun membacanya. Kalau dompet Udah gemuk ibarat sekarang, barulah kami rajin merapikannya. Sambil menyortir, terkadang membaca kembali nota-nota nan ada. Aku belanja apa hingga semua hal ini? kami niscaya bingung.
Setelah berpikir sebagian saat, barulah teringat. Minggu kemudian sepulang kantor, kami pernah berjalan-jalan dengan sahabat ke sebuah Mall. Di sana kami membeli sebuah sepatu dari materi kulit imitasi nan sedang didiskon.Tapi semenjak belanja hingga kini kami sama sekali belum pernah memakai sepatu itu.
Sepatu itu masih terbungkus rapi didalem kantong plastik juga tersimpan dilemari. Dalam hati pastinyalah muncul Rasa Sesal. kemudian takut sang suami mau tahu kami membelanjakan uangnya di hari Minggu kemudian sebagai Sepasang Sepatu. Padahal masih tersedia banyak nan musti dipenuhi di rumah.
Cara Cerdas Berbelanja Dan Mengatur Pengeluaran
Belanja alasannya yaitu tersedia kebutuhan
Kita belombisa memungkiri, kami sering berbelanja , membeli barang setutor spontan ataupun tiba-tiba alasannya yaitu dorongan hati. sebaiknya kami berbelanja alasannya yaitu tersedia kebutuhan, bukan semata-mata alasannya yaitu ingin. Keluarkanlah uang alasannya yaitu wajib, alasannya yaitu jika belommengeluarkan uang, kami musti menghadapi sebuah konsekuensi ungkapnya. Misalnya menyangkut cicilan rumah. Jika belommembayarnya, kami terancam terkena denda ataupun bahkan rumah kami disita. Contoh lainnya berkaitan dengan uang sekolah anak. Jika uang sekolah belomdibayar, anak belombisa belajar. urutan pertama belomapa-apa membelanjakan uang ketika tersedia obralan apabila memang kami punya keperluan juga jumlahnya belomberlebihan. Namun kami musti sanggup membedakan kebutuhan dari keinginan. Seringkali kami punya hanya sebuah kebutuhan. Tapi tersedia banyak keinginan. Contohnya kami tertarik sale sepatu dengan beli 2 sanggup 1 Padahal kami hanya butuh sebuah pasang.
Padahal kami hanya butuh sebuah pasang di alhasil kami punya hingga 3 mubazir kan?. Memang benar kami sanggup memakai 2 pasang sepatu lebih itu di lain waktu. Tetapi kami juga sanggup memakai uang nan rampung kami habiskan didalem sale sebagai hal lain nan lebih penting. Sangat belomdisarankan membeli barang dengan uang nan rampung dialokasikan sebagai kebutuhan lain. Ujung-ujungnya ibarat Gali Lobang Tutup Lobang.
Padahal kami hanya butuh sebuah pasang di alhasil kami punya hingga 3 mubazir kan?. Memang benar kami sanggup memakai 2 pasang sepatu lebih itu di lain waktu. Tetapi kami juga sanggup memakai uang nan rampung kami habiskan didalem sale sebagai hal lain nan lebih penting. Sangat belomdisarankan membeli barang dengan uang nan rampung dialokasikan sebagai kebutuhan lain. Ujung-ujungnya ibarat Gali Lobang Tutup Lobang.
Lain halnya apabila kami tahu dengan niscaya bahwa kami mau membutuhkan barang itu di masa depan. Sebagai contoh, adik kami mau menikah 6 bulan lagi. belomapa-apa membeli busana gres ketika sale sebagai pesta ijab kabul itu.
Lapar mata. Keinginan membeli eksklusif muncul sehabis melihat barang terpastinya. Keinginan membeli eksklusif muncul sehabis melihat barang terpastinya.
Tidak disiplin dengan anggaran nan rampung dibuat.Ada banyak lo orang nan sering membikin anggaran tapi disana sendiri nan alhasil menghancurkannya. Mereka belomtahan menghadapi godaan belanja. Anggaran nan dibentuk rampung rapi, tetapi di lapangan kenyataannya berbeda. Teori belomsama dengan praktek.
Tidak tega di anak. Ini kerap terjadi di orang tua, paman, ataupun bibi. Karena rasa sayang nan begitu besar, sbopoker orang sampaumur sering membeliitu itu sesuai impian anak. Orang renta sebaiknya belommemanjakan anak juga mendidiknya menghormati uang serta anggaran nan rampung dibuat.
Kesalahan umum ketika belanja
kesalahan-kesalahan nan umum dikerjakan ketika berbelanja. Apakah Anda juga mengerjakannya?Lapar mata. Keinginan membeli eksklusif muncul sehabis melihat barang terpastinya. Keinginan membeli eksklusif muncul sehabis melihat barang terpastinya.
Tidak disiplin dengan anggaran nan rampung dibuat.Ada banyak lo orang nan sering membikin anggaran tapi disana sendiri nan alhasil menghancurkannya. Mereka belomtahan menghadapi godaan belanja. Anggaran nan dibentuk rampung rapi, tetapi di lapangan kenyataannya berbeda. Teori belomsama dengan praktek.
Tidak tega di anak. Ini kerap terjadi di orang tua, paman, ataupun bibi. Karena rasa sayang nan begitu besar, sbopoker orang sampaumur sering membeliitu itu sesuai impian anak. Orang renta sebaiknya belommemanjakan anak juga mendidiknya menghormati uang serta anggaran nan rampung dibuat.
Orang renta musti menjelaskan kepada anak bahwa jumlah uang nan tersedia terbatas. Kaprikornus belombisa seenaknya membeli barang. Anak pun musti diajarkan perbedaan antara kebutuhan juga keinginan. Perlahan-lahan ia mau mempunyai kebiasaan belanja nan sehat. Kedua orang tua, ayah juga ibu, musti kompak didalem hal ini. Jangan hingga Ibu melarang belanja, eh si Ayah malah mengizinkan.
Gengsi gengsian. Poinitu sanggup dibagi jadinya:
Membeli alasannya yaitu belommau kalah dari teman. Sebenarnya ia belomingin membeli juga belommembutuhkan barang nan dibeli itu. Ah, gue kayak nggak dianggap nih. Gue beli juga deh barangnya. Ada lho teman-teman, nan sanggup menjerumuskan kami. Mereka menyindir kami alasannya yaitu ikut jalan-jalan tanpa membeli. banyak nan pernah kalah berbelanja semoga belomkalah dari teman-temannya. Akhirnya Ia tetapkan sebagai santai saja apabila sedang berjalan-jalan dengan disana. Saya katakan saja bahwa saya sedang belompunya uang. Atau saya katakan bahwa model barangnya belomcocok dengan selera saya. Gampang kan? Lagu nan berafiliasi dengan selera makanyan susah diganggu gugat orang lain.
Kalau merasa perilaku teman-teman rampung sangat mengganggu, Tidak tersedia tidak benarnya kami menghindari disana ataupun bahkan mengganti lingkup pergaulan kami.
Membeli alasannya yaitu merasa belomenak di si pramuniaga.
Kadang-kadang kami ingin window shopping saja ataupun mencoba kosmetikitu itu sebagai tahu bagaimana tampilannya di wajah. Membelinya, sih belomsekarang, nanti saja jika rampung tersedia uangnya. Namun kami lantas merasa belomenak kepada si pramuniaga alasannya yaitu rampung mencoba-coba tanpa mengerjakan transaksi apa-apa. , belomjadi persoalan apabila kami belommembeli barang.
Toh bersama-sama kami sedang mengerjakan perencanaan lewat window shopping itu. Apabila disindir pramuniaga, Tenang saja juga janganlah terpancing di lain waktu kami sanggup eksklusif menyampaikan kepada pramuniaga dengan nada ramah, lihat-lihat dulu ya.
Membeli demi solidaritas dengan komunitas.
Contoh nan paling umum yaitu mengenakan gunakanan nan sama ataupun seragam jika tersedia atutor, entah arisan, pengajian, ataupun nan lainnya. Demi kekompakan, kami bela-belain berbelanja. Padahal sanggup saja di rumah kami rampung mempunyai busana nan mirip. Jelaskanlah kepada teman-teman bahwa kami belomakan membeli juga sebaliknya, mengenakan nan rampung tersedia saja. Jangan pernah berbelanja alasannya yaitu merasa belomenak di orang lain. Kalau memang terpaksa membeli, ajak teman-teman mencari pilihan nan paling ekonomis.
Membeli alasannya yaitu terpengaruh iklan ataupun promosi,
termasuk promosi kartu kredit. Misalnya membeli sesuatu materi mau sanggup voucher makanyan gratis di restoran a sebagai 1 orang. Karena tergiur, kami pun membeli. Di hari H, Kita terpaksa membayar lebih alasannya yaitu juga mengajak suami juga anak-anak. Itu jadinya pengeluaran ekstra nan semestinya sanggup dicegah. Kalaupun menerima voucher niscaya itu belomberlaku sebagai semuanya. Seringkali harga minuman Justru lebih mahal daripada makanyanan. Disamping itu, promosi kartu kredit seringkali gres berlaku dengan jumlah transaksi terpastinya. Kaprikornus kami ibarat terpaksa belanja banyak demi mendapatkan promosi. Kelihatannya memang sangat mudah, ya, membeli barang dengan kartu kredit, bagai belommengeluarkan uang sama sekali. Namun kami musti berhati-hati karenaitu sama saja kami berhutang.
Belanja cendekia dengan perencanaan.
Hindarilah mengerjakan kesalahan-kesalahan belanja dengan mempraktekkan tip-tip ini:- buatlah daftar belanja sebelum meninggalkan rumah.
- apabila rampung berencana belanja ke mall ataupun supermarket, Pergilah eksklusif ke lokasi nan dituju. Jangan melenceng kemana-mana. Serampung itu eksklusif pulang.
- kalau bertransaksi memakai kartu kredit, selalu periksa jumlah biaya nan dimasukkan. Jangan hingga tidak benar ya.
- janganlah remehkan window shopping, kami sanggup membikin perencanaan Belanda alasannya yaitu kami rampung mengetahui harga barang-barang nan kami inginkan ataupun butuhkan. Tentunya janganlah hingga terbujuk godaan ya. Mintalah kontak toko semoga sanggup menghubungi disana di masa depan.
- fungsikan buku telepon. Serampung berbelanja, Tuliskanlah nama ataupun merek barang-barang nan Anda pilih sesuai karakter depannya di buku telepon itu. Di sampingnya, di kolom nomor telepon, masukkan harganya. Contohnya ibarat ini, pasta gigi rp6.500 di bab P. Jadikan bukuitu Sebagai panduan harga didalem membikin perencanaan belanja. Dengan demikian kalian jadi belommembawa uang didalem jumlah nan berlebihan. Anda juga sanggup mefungsikan brosur ataupun buklet pasar swalayan jadi anutan harga. Simpanlah brosur-brosur itu didalem sebuah map khusus.
- beli barang didalem partai besar ketika tersedia harga promosi. Harga promosi syaratnya, barang itu istri nan memang diharapkan juga niscaya mau dipakai. Misalnya beli tisu. Tisu, kan niscaya tersedia di gunakan sehari-hari di rumah, tapi janganlah hingga semua lemari di rumah kami isi dengan persediaan tisu, . Contoh barang-barang lain nan sanggup dibeli didalem jumlah banyak diantaranya yaitu minyak goreng, garam, terigu, juga sabun cuci.
terapkanlah 5W juga 1H apabila ingin berbelanja:
- What (apa): barang apa nan mau dibeli? Tulislah didalem daftar penerima asumsi harganya.
- Why(Mengapa): Mengapa kami musti membeli barang itu? Wajib, butuh, ataupun ingin?
- When(kapan): Kapan kami berbelanja? Apakah eksklusif sehabis mendapatkan gaji? Apakah berbelanja rutin setiap ahad ataupun setiap bulan?
- Where(di mana): dimana kami berbelanja? Harga barang nan sama sanggup main di dua toko berbeda.
- Who(siapa): siapa nan berbelanja? Kita sendiri, ataupun suami, ataupun ajun rumah tangga?
- How(bagaimana): Bagaimana pembayarannya? Tunai, kartu kredit, ataupun cicilan.
Demikianlah pembahasan mengenai Cara Cerdas Berbelanja Dan Mengatur Pengeluaran semoga informasiitu dpat meringankan kalian semua :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar