bahkan hingga menangis tersedu-sedu. Saya pikir Wajar saja bila belum dewasa takut sama petir, jadi, saya belomterlalu khawatir. Paling-paling saya mau membujuknya dengan membacakan sebuah cerita. Begitu mendengar cerita, biasanya anak mau damai kembali. Menurut sebagian psikolog anak, , sikap anak nan selalu menutup indera pendengaran sambil menangis ketika tersedia petir, bukanlah ketakutan biasa, melainkan trauma. Dalam ilmu psikologi, stress berat didefinisikan jadi pemrosesan gosip nan terhambat.
Trauma itu ibarat luka di jiwa ataupun batin. Karena lukanya belomterlihat, otomatis perlu penanganan khusus. Kalau dibiarkan begitu saja, stress berat itu mau berkembang juga terbawa terus hingga belum dewasa tumbuh besar. Peristiwa nan Menimbulkan stress berat sering terjadi di belum dewasa nan berusia 2 -3 tahun.
Trauma itu ibarat luka di jiwa ataupun batin. Karena lukanya belomterlihat, otomatis perlu penanganan khusus. Kalau dibiarkan begitu saja, stress berat itu mau berkembang juga terbawa terus hingga belum dewasa tumbuh besar. Peristiwa nan Menimbulkan stress berat sering terjadi di belum dewasa nan berusia 2 -3 tahun.
Di usia itu, anak belum bisa bercerita dengan terperinci perihal ketakutan nan dialami. Semustinya orang di sekamir si anak lah nan tahu dengan memperhatikan adanya perubahan perilaku. Setiap anak nan mengalami stress berat niscaya perilakunya juga berbeda. Ada nan berubah di dirinya. Dari nan biasanya nakal,
apabilaitu terjadi di buah hati,itu Orang renta musti segera mencari tahu apakah anak mengalami stress berat ataupun tidak.Ringan ataupun berat , stress berat sanggup dibagi alhasil dua: ringan juga berat. Yang dialami anak ibarat tumpuan kasus diatas tergolong ringan. Buktinya, sebagian dikala kemudian Si anak eksklusif sanggup beraktivitas ibarat biasa.
apabilaitu terjadi di buah hati,itu Orang renta musti segera mencari tahu apakah anak mengalami stress berat ataupun tidak.Ringan ataupun berat , stress berat sanggup dibagi alhasil dua: ringan juga berat. Yang dialami anak ibarat tumpuan kasus diatas tergolong ringan. Buktinya, sebagian dikala kemudian Si anak eksklusif sanggup beraktivitas ibarat biasa.
Dia hanya mau stress berat kembali apabila menghadapi hal serupa. Tapi meski kadarnya ringan, bukan berarti orang renta boleh membiarkannya begitu saja. Trauma kecil ibarat itu mau sangat mengganggu alasannya yaitu bertahan hingga anak dewasa. Contoh lainnya ibarat ini: tersedia orang belomsuka di wanita bernada bunyi tinggi juga menggunakan baju biru setengah, ternyata waktu kecil ia sering dimarahi tantenya dengan nada bitutor tinggi. Si tante pemarah itu sering menggunakan baju biru. Karena stress berat itu dibiarkan begitu saja, Akhirnya hingga dewasa, si anak bisa ketakutan melihat wanita dengan baju biru juga bunyi tinggi.
Sosok sepertiitu mengingatkannya di masa-masa traumatis dikala kecil. Lalu tersedia pula nan disebut stress berat besar ataupun berat: contohnya anak nan dijual ke luar negeri, dipukuli orang tua, mengalami kecelakaan kemudian lintas, juga lain-lain. Biasanya stress berat itu mau mengganggu kegiatan kegiatannya sehari-hari, ibarat bermain ataupun belajar. Kejadian nan angker juga membikinnya stress berat Itu disimpan benar-baik didalem ingatan si anak. Ingatkan itu sanggup berupa gambar, suasana ataupun suara. Rekaman Ingatkan juga sanggup berasal dari penciuman. Misalnya seorang anak stress berat alasannya yaitu rumahnya terbakar. Setiap kali mencium amis gosong, pikirannya eksklusif melayang di insiden kebakaran nan sangat mengerikan. Akibatnya, ia eksklusif keringat masbodoh ataupun ketakutan. Padahal bekerjsama amis gosong itu hanya berasal dari barang kecil nan terbakar. Padahal bekerjsama amis gosong itu hanya berasal dari barang kecil nan terbakar.
Sosok sepertiitu mengingatkannya di masa-masa traumatis dikala kecil. Lalu tersedia pula nan disebut stress berat besar ataupun berat: contohnya anak nan dijual ke luar negeri, dipukuli orang tua, mengalami kecelakaan kemudian lintas, juga lain-lain. Biasanya stress berat itu mau mengganggu kegiatan kegiatannya sehari-hari, ibarat bermain ataupun belajar. Kejadian nan angker juga membikinnya stress berat Itu disimpan benar-baik didalem ingatan si anak. Ingatkan itu sanggup berupa gambar, suasana ataupun suara. Rekaman Ingatkan juga sanggup berasal dari penciuman. Misalnya seorang anak stress berat alasannya yaitu rumahnya terbakar. Setiap kali mencium amis gosong, pikirannya eksklusif melayang di insiden kebakaran nan sangat mengerikan. Akibatnya, ia eksklusif keringat masbodoh ataupun ketakutan. Padahal bekerjsama amis gosong itu hanya berasal dari barang kecil nan terbakar. Padahal bekerjsama amis gosong itu hanya berasal dari barang kecil nan terbakar.
Cara Tangani Segera Trauma Anak
Terapi traumaApapun jenisnya, stress berat di anak sanggup dihilangkan. Itulah nan disampaikan Connie. Kalau tarafnya ringan, proses penyembuhannya bisa ditangani sendiri oleh orang tua. Dengan catatan, orang renta benar-benar mau menyisihkan waktu juga fokus di anak. Misalnya di kasus diatas. Ayah juga ibunya perlu mengajarkan lagi dari awal bahwa petir bukan hal menakutkan. Ajaklah si anak menghadapi ketakutannya. Saat tersedia petir, janganlah mengajaknya bersembunyi di kamar. Bersikaplah biasa saja sambil memberi klarifikasi ringan perihal petir. Kalau tersedia anak nan stress berat bersekolah alasannya yaitu takut di guru ataupun tersedia penyebab lain, orang renta perlu mengambil langkah khusus. Pindah sekolah bukanlah jalan nan dianjurkan.
Sebaiknya Biarkan anak di sekolah itu semoga ia terbiasa menghadapi persoalan. Dia juga musti berguru bahwa setiap dilema perlu diselesaikan, bukan dihindari. Tapi sebagai sanggup mencapai hal itu pastinya dibutuhkan kerjasama antara orang tua, pihak sekolah, juga anak nan bersangkutan. Jika stress berat itu sulit diatasi, biasanya anak mau dirujuk ke psikolog sebagai menjalani terapi. Yang penting diketahui di sini orang renta belomboleh lengah. Jangan Anggap stress berat anak jadi hal nan belommembahayakan. Jangan lupa juga, proses berguru itu panjang. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga kuliah. Jika anak belum sembuh betul, traumanya bisa terulang lagi. Hal-hal nan terlihat kecil sebagai orang tua,
Belum pastinya sama sebagai anak. Kalauitu terjadi, lebih benar berkonsultasi dengan ahlinya. Dalam menghadapi trauma, biasanya orang cenderung menghindar ataupun lari dari pemicu. Kalau takut kecoa, niscaya tak mau melihat kecoa. Beberapa tahun kemudian terapi nan dikerjakan yaitu meminta anak melihat kembali pemicu didalem bentuk gambar, mainan, Atau lainnya. Jika takut kecoa, Iya mau ditunjukkan gambar kecoa. Sekarang saya menangani anak stress berat dengan metode lain, ialah mengajak ia bercerita perihal traumanya. Saat bercerita, si anak mau mengingat lagi hal-hal ataupun insiden traumatis itu. Dia niscaya ketakutan. Karena itu kami pegang tangannya juga katakan bahwa benda ataupun kejadian nan membikin stress berat itu belomada di situ. Dia aman.
Jadi pada dasarnya kami membikin ia mengingat kembali juga menunjukkan bahwa belomterjadi hal buruk. Prosesitu memang menjadikan rasa takut juga belomnyaman, tapi Yakinlah anak bahwa ia tetap aman. Pemicu stress berat bentuknya bisa bermacam-macam. Namun, ternyata Berdasarkan pengalaman didalem menangani trauma, kebanyakan penyebabnya yaitu sosok nan paling erat dengan si anak. Anak nan tiba di saya sebagian besar berusia 6 -15 tahun. Konsultasi paling banyak yaitu stress berat terhadap figur terdekat. Contohnya: anak stress berat alasannya yaitu orang renta bercerai, ataupun stress berat nan berafiliasi dengan sekolah, Seperti menerima nilai buruk kemudian dimarahi orang tua. Sayangnya, kadang orang-orang terdekat itu belomsadar bila disana rampung menimbulkan anak trauma. Apapun bentuknya, kecil ataupun besar, ringan ataupun berat, stress berat di anak musti ditangani dengan sungguh-sungguh. Jika dibiarkan, itu pastinya menjadikan ketidaknyamanan. Selain itu, stress berat nan dibiarkan bisa berkembang alhasil fobia nan niscaya mau menjadikan gangguan lebih serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar